Hello dear...did you know?If you can change this word with your magic word. Really fun huh?Enjoy it and see me in another cute template :)
RSS

20 Januari, 2011

MANFAAT AIR PUTIH


Air dalam tubuh diantaranya berfungsi menjaga kesegaran, membantu pencernaan dan mengeluarkan racun. Namun, tahukah Anda, ternyata banyak manfaat yang direguk dari air putih, selain nikmatnya kesegaran.

Banyak orang yang tidak mengetahui khasiat air selain untuk menghilangkan dahaga saja. Air dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit dengan cara yang mudah dan murah. berikut 10 manfaat air putih yang mungkin dapat kita jadikan acuan saat akan mengkonsumsi minuman di luar dari air putih.

1. Memperlancar Sistem Pencernaan
Mengkonsumsi air dalam jumlah cukup setiap hari akan memperlancar sistem pencernaan sehingga kita akan terhindari dari masalah-masalah pencernaan seperti maag ataupun sembelit. Pembakaran kalori juga akan berjalan efisien.

2. Air Putih Membantu Memperlambat Tumbuhnya Zat-Zat Penyebab Kanker, plus mencegah penyakit batu ginjal dan hati. Minum air putih akan membuat tubuh lebih berenergi.

3. Perawatan Kecantikan
Bila kurang minum air putih, tubuh akan menyerap kandungan air dalam kulit sehingga kulit menjadi kering dan berkerut. Selain itu, air putih dapat melindungi kulit dari luar, sekaligus melembabkan dan menyehatkan kulit. Untuk menjaga kecantikan pun, kebersihan tubuh pun harus benar-benar diperhatikan, ditambah lagi minum air putih 8 - 10 gelas sehari.

4. Untuk Kesuburan
Meningkatkan produksi hormon testosteron pada pria serta hormon estrogen pada wanita.
Menurut basil penelitian dari sebuah lembaga riset trombosis di London, Inggris, jika seseorang selalu mandi dengan air dingin maka peredaran darahnya lancar dan tubuh terasa lebih segar dan bugar. Mandi dengan air dingin akan meningkatkan produksi sel darah putih dalam tubuh serta meningkatkan kemampuan seseorang terhadap serangan virus.

Bahkan, mandi dengan air dingin di waktu pagi dapat meningkatkan produksi hormon testosteron pada pria serta hormon estrogen pada wanita. Dengan begitu kesuburan serta kegairahan seksual pun akan meningkat. Selain itu jaringan kulit membaik, kuku lebih sehat dan kuat, tak mudah retak. Nah, buat yang malas mandi pagi atau bahkan malas mandi harus mulai dirubah tuh kebiasaannya…

5. Menyehatkan Jantung
Air juga diyakini dapat ikut menyembuhkan penyakit jantung, rematik, kerusakan kulit, penyakit saluran papas, usus, dan penyakit kewanitaan. Bahkan saat ini cukup banyak pengobatan altenatif yang memanfaatkan kemanjuran air putih.

6. Sebagai Obat Stroke
Air panas tak hanya digunakan untuk mengobati berbagai penyakit kulit, tapi juga efektif untuk mengobati lumpuh, seperti karena stroke. Sebab, air tersebut dapat membantu memperkuat kembali otot-otot dan ligamen serta memperlancar sistem peredaran darah dan sistem pernapasan.

Efek panas menyebabkan pelebaran pembuluh darah, meningkatkan sirkulasi darah dan oksigenisasi jaringan, sehingga mencegah kekakuan otot, menghilangkan rasa nyeri serta menenangkan pikiran. Kandungan ion-ion terutama khlor, magnesium, hidrogen karbonat dan sulfat dalam air panas, membantu pelebaran pembuluh darah sehingga meningkatkan sirkulasi darah. Selain itu pH airnya mampu mensterilkan kulit.

7. Efek Relaksasi
Cobalah berdiri di bawah shower dan rasakan efeknya di tubuh. Pancuran air yang jatuh ke tubuh terasa seperti pijatan dan mampu menghilangkan rasa capek karena terasa seperti dipijat. Sejumlah pakar pengobatan alternatif mengatakan, bahwa bersentuhan dengan air mancur, berjalan-jalan di sekitar air terjun, atau sungai dan taman dengan banyak pancuran, akan memperoleh khasiat ion-ion negatif. Ion-ion negatif yang timbul karena butiran-butiran air yang berbenturan itu bisa meredakan rasa sakit, menetralkan racun, memerangi penyakit, serta membantu menyerap dan memanfaatkan oksigen. Ion negatif dalam aliran darah akan mempercepat pengiriman oksigen ke dalam sel dan jaringan.

Bukan itu saja jika mengalami ketegangan otot dapat dilegakan dengan mandi air hangat bersuhu sekitar 37 derajat C. Selagi kaki terasa pegal kita sering dianjurkan untuk merendam kaki dengan air hangat dicampur sedikit garam. Nah, jika memilik shower di rumah cobalah mandi dan nikmati hasilnya. Konon, shower juga menghasilkan ion negatif.

8. Menguruskan Badan
Air putih juga bersifat menghilangkan kotoran-kotoran dalam tubuh yang akan lebih cepat keluar lewat urine. Bagi yang ingin menguruskan badan pun, minum air hangat sebelum makan (sehingga merasa agak kenyang) merupakan satu cara untuk mengurangi jumlah makanan yang masuk. Apalagi air tidak mengandung kalori, gula, ataupun lemak. Namun yang terbaik adalah minum air putih pada suhu sedang, tidak terlalu panas, dan tidak terlalu dingin. Mau kurus?, minum air putih saja.

9. Tubuh Lebih Bugar
Khasiat air tak hanya untuk membersihkan tubuh saja tapi juga sebagai zat yang sangat diperlukan tubuh. Kita mungkin lebih dapat bertahan kekurangan makan beberapa hari ketimbang kurang air. Sebab, air merupakan bagian terbesar dalam komposisi tubuh manusia.

10. Penyeimbang tubuh .
Jumlah air yang menurun dalam tubuh, fungsi organ-organ tubuh juga akan menurun dan lebih mudah terganggu oleh bakteri, virus. Namun, tubuh manusia mempunyai mekanisme dalam mempertahankan keseimbangan asupan air yang masuk dan yang dikeluarkan. Rasa haus pada setiap orang merupakan mekanisme normal dalam mempertahankan asupan air dalam tubuh. Air yang dibutuhkan tubuh kira-kira 2-2,5 l (8 - 10 gelas) per hari. Jumlah kebutuhan air ini sudah termasuk asupan air dari makanan (seperti dari kuah sup, soto), minuman seperti susu, teh, kopi, sirup. Selain itu, asupan air juga diperoleh dari hasil metabolisme makanan yang dikonsumsi dan metabolisme jaringan di dalam tubuh.

Nah, air juga dikeluarkan tubuh melalui air seni dan keringat. Jumlah air yang dikeluarkan tubuh melalui air seni sekitar 1 liter per hari. Kalau jumlah tinja yang dikeluarkan pada orang sehat sekitar 50 - 400 g/hari, kandungan aimya sekitar 60 - 90 % bobot tinja atau sekitar 50 - 60 ml air sehari.

Sedangkan, air yang terbuang melalui keringat dan saluran napas dalam sehari maksimum 1 liter, tergantung suhu udara sekitar. Belum lagi faktor pengeluaran air melalui pernapasan. Seseorang yang mengalami demam, kandungan air dalam napasnya akan meningkat. Sebaliknya, jumlah air yang dihirup melalui napas berkurang akibat rendahnya kelembapan udara di sekitarnya.

Tubuh akan menurun kondisinya bila kadar air menurun dan kita tidak segera memenuhi kebutuhan air tubuh tersebut. Kardiolog dari AS, Dr James M. Rippe memberi saran untuk minum air paling sedikit seliter lebih banyak dari apa yang dibutuhkan rasa haus kita. Pasalnya, kehilangan 4% cairan saja akan mengakibatkan penurunan kinerja kita sebanyak 22 %! Bisa dimengerti bila kehilangan 7%, kita akan mulai merasa lemah dan lesu.

Asal tahu saja, aktivitas makin banyak maka makin banyak pula air yang terkuras dari tubuh. Untuk itu, pakar kesehatan mengingatkan agar jangan hanya minum bila terasa haus Kebiasaan banyak minum, apakah sedang haus atau tidak, merupakan kebiasaan sehat!

Jika berada di ruang ber-AC, dianjurkan untuk minum lebih banyak karena udara yang dingin dan tubuh cepat mengalami dehidrasi. Banyak minum juga akan membantu kulit tidak cepat kering. Di ruang yang suhunya tidak tetap pun dianjurkan untuk membiasakan minum meski tidak terasa haus untuk menyeimbangkan suhu. (lily)
Read More . . .

16 Januari, 2011

GURU KILLER

Pendapat kalian tentang guru killer?

1.    Menurut kalian guru killer itu seperti apa?
a. Yang suka marah-marah, teriak-teriak, ngehina murid ("Kamu tuh, dasar bego! Masa' ngerjain soal matematika gampang kayak gini aja gak bisa!").
b. Yang suka mukul, nendang, kalo masuk kelas selalu bawa rotan.
c. Atau punya defini sendiri tentang guru killer?
2. Alasan jawaban nomor 1? (Misalnya: Guru killer tuh yang mukul soalnya'kan sakit.)
3. Ada guru killer gak di sekolah kamu? Hoho...
4. Kalo iya, guru mata pelajaran apa?



Terima kasih...^^
Read More . . .

BIODATA PERSONIL D'MASIV

Biodata Personil d'Masiv


Rian d'Masiv


Nama                                : Rian Ekky
                                              Pradipta ( Rian )

Tanggal Lahir                   : Yogyakarta 17 Nov 1986
Agama                             : Islam
Bokap                              : Daniel Rajasah
Nyokap                            : Tri Mukhlihah
Warna Favorit                   : Hijau & Coklat
Makanan Favorit               : Ayam Goreng

Like

- Kalo karya gue bisa menginspirasi orang buat jadi lebih baik.

Dislike
- Gue paling merasa bersalah banget kalo sampe ditunggu, jadi daripada gue yang ditunggu mending gue yang lebih cepet dan dari dulu emang di jamin untuk menghargai waktu. Gue gak suka orang yang ngaret !

Kiki d'Masiv


Nama                           :  Dwikky Aditya
                                       Marsali ( Kiki )  
                  

Tanggal Lahir               : Yogyakarta 23 Nov 1988
Agama                        : Islam
Anak ke                      : 2 dari 5 bersaudara
Bokap                        : Daniel Rajasah
Nyokap                     : Siti Tri Mukhlihah
Cita-cita                     : Tur keliling dunia
Warna Favorit            : Ungu
Makanan Favorit      : Ayam goreng Mentega
Film Favorit              : Knowing, Titanic

Like
- Durian, padahal dulu suka pusing dan gak suka.

Dislike
- Orang yang suka boong, orang yang ngomongin di belakang.


Rama d'Masiv


Nama                       : Nurul Damar
                                     Ramadhan ( Rama )
Tanggal Lahir       : Jakarta 2 mei 1987
Agama                     : Islam
Anak ke                   : 4 dari 5 bersaudara
Bokap                       : Kasino Hudaeri
Nyokap                    : Alm. Warti   
           

Like
- Main ke toko - toko yang jual barang-barang klasik, soalnya gue lebih suka barang-barang jaman dulu daripada sekarang.

Dislike
- Orang yang belagu, yang sok berkuasa dan jadi some people do nothing but complain..... !! Bikin jijay

Ray d'Masiv


Nama                        : Rayyi Kurnia
                                   Iskandar D ( Ray )

Tanggal Lahir            : Jakarta 03 maret 1988
Agama                      : Islam
Anak ke                    : 4 dari 4 bersaudara
Bokap                       : Achmad Adang
Nyokap                     : Yulisnawati
Cita-cita                     : Jadi Presiden
Warna Favorit           : Black & White
Tokoh Idola              : Bung Karno

Like

- Manggung di depan puluhan ribu penonton, dari depan sampe belakang nyanyi semua "Keren banget" gue suka banget.

Dislike
- Manggung dengan penonton "Rusuh".


Why ? d'Masiv


Nama                              : Wahyu Piadji
                                          ( Why )

Tanggal Lahir                 : Jakarta 1 Feb 1987
Agama                          : Islam
Anak ke                        : 1 dari 3 bersaudara
Bokap                           : Mukradi
Nyokap                         : Sri Usyuni
Cita-cita                        : Orang Sukses
Warna Favorit              : Abu-abu
Makanan Favorit          : Pecel Lele

Like

- Berjuang bersama-sama, karna dari kecil hal yang bener-bener gue tekunin dari mulai belajar Drum sampe punya band yang cukup dikenal.
Gue seneng banget berjuang bareng-bareng untuk ngewujudin cita-cita sampe akhirnya tercapai.....

Dislike
- Nunggu terlalu lama.








Play Pause


d'Masiv Band.


d'Masiv merupakan sebuah grup musik asal Indonesia yang berdomisli di Jakarta. Anggotanya 5 orang yaitu :
Rian Ekky Pradipta (vokal),
Dwiki Aditya Marsall (gitaris),
Nurul Damar Ramadhan (gitaris),
Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata (bass), dan
Wahyu Piadji (drum).
Nama d'Masiv
belakangan disejajarkan dengan band-band "papan atas" Indonesia seperti Ungu, Nidji, atau Peterpan karena popularitas lagu-lagu mereka.







d'Masiv pertama kali dibentuk pada 3 Maret2003. Nama d'Masiv sendiri berasal dari kata dalam bahasa Inggris"massive" sebagai semacam pengharapan agar bisa meraih hasil sebaik mungkin di kancah musik nasional.
Nama mereka mulai melambung setelah berhasil memenangkan
kompetisimusikA Mild Live Wanted pada tahun 2007.d'Masiv akhirnya merilis album pertama mereka berjudul "Perubahan" pada tahun 2008 dengan lagu "Cinta Ini Membunuhku" sebagai lagu andalannya.
Lagu ini sangat populer sehingga semakin melambungkan nama mereka di kancah musik nasional. Di akhir tahun 2008, d'Masiv membuat wadah perkumpulan bagi para penggemarnya dengan nama Masivers.


Di tahun 2009, d'Masiv merilis mini album baru yang berisi 2 buah lagu berjudul "Mohon Ampun Aku" dan "Jangan Menyerah". Menurut Rian, vokalis d'Masiv, proses pembuatan mini album ini sangat singkat dan dirilis untuk menyongsong bulan Ramadhan yang jatuh pada pertengahan bulan Agustus 2009.


Sejarah d'Masiv



"Sebenarnya, dulu berenam, ada pemain keyboard. Tapi, dia keluar. Akhirnya, kalau manggung, kami pakai additional," kata Ray saat ditemui di studio Hanggar pada Rabu, 2/7-2008. Ketika itu, mereka sedang syuting klip Diam tanpa Kata garapan Rizal Mantovani.

Ray menilai, temannya yang tidak bergabung lagi tersebut sudah tidak satu visi dan misi dalam bermusik. "Pada intinya, dia tidak sabar," imbuhnya. Kesabaran memang menjadi kekuatan D'Masiv selama ini. Mereka mulai ngeband sejak 3 Maret 2003 dengan nama Massive. Ketika itu, mereka masih SMA. Mereka berbeda sekolah, tapi bersatu karena bertetangga di kawasan Ciledug, Tangerang.

Tapi, menurut Kiki -sapaan akrab Dwikky-, setelah jadi juara A Mild Most Wanted, nama Massive oleh Musica, perusahaan label yang menaungi mereka saat ini, diganti dengan D'Masiv. "Sebab, sudah ada yang pakai (nama Massive, Red). Artinya tetap sama, dari bahasa Inggris, sesuatu yang besar. Nama kan doa. Kami berharap suatu saat menjadi sesuatu yang besar di musik Indonesia. Amin," paparnya.

Festival yang disebut Kiki itu adalah festival terakhir bagi D'Masiv hingga sekarang. Sebelumnya, mereka mengikuti banyak festival, mulai setingkat rukun tetangga (RT) sampai Piala Menpora (menteri pemuda dan olahraga). Ryan dan kawan-kawan adalah "macan" karena hampir di semua festival yang diikuti menjadi juara. Hadiah yang diterima beragam. Saat mengikuti festival memperebutkan Piala Menpora, misalnya, D'Masiv juara dan berhak mendapatkan uang tunai Rp 10 juta. Terendah, mereka memperoleh hadiah uang Rp 1 juta dan Rp 500 ribu.

"Paling besar, yang di A Mild Most Wanted itu, dapat mobil APV dan uang Rp 61 juta, juga dikontrak oleh Musica," lanjut Ryan. Tapi, tutur Ray, sebelum terkenal seperti sekarang, setiap festival dirasa memiliki magnet kuat. Tidak peduli nilai hadiahnya, yang penting adalah eksis sebagai band yang rajin ikut lomba. "Walaupun hadiahnya kecil, yang penting, masih dapat uang untuk biaya latihan," paparnya.

Saat-saat tersulit adalah ketika tamat SMA, tepatnya pada 2005. Orang tua tidak lagi memberikan uang jajan. Sehingga, tidak ada uang sisa untuk patungan latihan. Sementara itu, ada orang tua yang meminta mereka berhenti main band untuk melanjutkan kuliah. "Tapi, lama-lama, orang tua bosan ngasih tahu. Sebab, kami tetap pengin main band," kenangnya.

Solusinya, d'Masiv turun ke jalan dan menjadi pengamen. Mereka "manggung" membawa drum tamtam yang biasa digunakan oleh banyak pengamen di atas metro mini 69 jurusan Ciledug-Blok M. "Di rumah makan juga. Tapi, kami nggak menyanyikan lagu orang. Kami membawakan lagu ciptaan sendiri," ujar Damar. Menurut Ryan, mengamen itu sekalian menjadi tes mental karena pendengar di kendaraan atau rumah makan berbeda dengan pendengar saat festival.

"Tapi, kami tidak menjadikan mengamen sebagai profesi. Sebatas upaya dapat uang Rp 40 ribu lebih. Sebab, biaya latihan di studio itu Rp 40 ribu per dua jam," jelasnya. Jika lebih, uang tersebut digunakan untuk mendaftar di festival berikutnya. Menurut Wahyu, uang hasil mengamen dan festival itu dipakai untuk menyambung kiprah mereka agar tetap bertahan sebagai sebuah band.

Sebelum merilis album Perubahan yang saat ini mendapatkan penghargaan platinum karena penjualannya mencapai 75 ribu kopi, pada 2006 mereka merilis album indie berjudul Menuju Nirwana.
"Mungkin kurang promosi dan manggung, ya terbengkalai," ucapnya. Ryan menambahkan, segala hal yang dilewati sebelum menjadi seperti sekarang adalah proses yang sangat berharga."Akhirnya, kami bisa belajar dari kesalahan-kesalahan kemarin," terangnya.

Read More . . .

Sejarah D’Masiv


D’Masiv Band Terbentuk Di Ciledug Tepatnya Tanggal 3 Maret 2003 Sekumpulan Anak”
Muda Yg Berkancah Di Musik Indonesia Yang Berawal hanya Hobi & akhirnya Memutuskan Untuk Membuat Band Yang
Awalnya bernama “Massive” yang berarti ‘Sesuatu yang Besar’



Personil D’Masiv :
Rian Ekky Pradipta (Vokal)
Lahir di Jogjakarta,17 November1986
Dwikky Aditya Marsall (Lead Guitar)
Lahir Di Jogjakarta,23 November 1988
Nurul Damar Ramadhan (RythmGuitar)
Lahir Di Jakarta,2 Mei 1987
Rayyi Kurniawan I.D (Bass)
Lahir Di Jakarta 3 Maret 1988
Wahyu Piadji (Drum)
Lahir Di Jakarta,1 Februari 1987


Setelah lama berdirinya d’Masiv Akhirnya Karir d’Masiv membuahkan hasil.Dengan d’Masiv memutuskan mengikuti ajang bergengsi yang diselenggarakan oleh Deteksi Prod, disponsori oleh A mild (Sampoerna), dan didukung oleh Musica Studio yang dinamakan A Mild Live Wanted. Alhamdulillah d’Masiv berhasil menjadi 1st Winner dari A Mild Live Wanted Rising Star ., d’Masiv telah Mengeluarkan album PerdanaNya yg bertitle PERUBAHAN with hits single ‘CINTA INI MEMBUNUHKU,”DIANTARA KALIAN”,DIAM TANPA KATA”,dsb.sebagai hadiah utama dr memenangkan ajang A Mild Live Wanted ini. Semoga Dengan Adanya d’Masiv

Yang telah berkancah di musik Indonesia bisa tetap xsis terus dan musiknya dapat diterima oleh seluruh kalangan dan golongan di dunia universal Amin Ya Robbal Alamin.

Read More . . .

09 Januari, 2011

CERPEN

KAMU BEDA DENGAN KAMI

"Cinta itu lucu.
Ia senantiasa memberikan rasa riang, senang,
dan bahagia pada insan yang tengah kasmaran."
(Effendy Wongso)

Hai, nama saya Fadli. Andi Fadli Rizal Pahlevi. Saya cowok Bugis tulen, tapi jablay — jarang dibelai. Hehehe, itu hanya plesetan dari kucing alias kuper-cinta, Cing! yang beda-beda tipis dengan jablay. Saya mahasiswa semester dua pada sebuah perguruan tinggi negeri jurusan ekonomi yang klop dengan hidup saya yang serba ekonomis alias bokek. Nah, itulah gambaran kecil tentang saya yang sebenarnya sedikit lebih tampan dari Justin Timberlake. Ya, saya sedikit lebih tampan dari dia, tapi dia jauh banyak lebih tampan dari saya! Saya belum pernah pacaran — makanya jablay. Tapi saya naksir seorang cewek teman satu kampus. Namanya, Kris Suryani. Heh, jangan ditanya! Dia itu perfect! Sempurna segala-galanya! Tapi sayang saya tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkan isi hati ini padanya....

***


Di kampus lagi sepi ketika saya iseng-iseng main ke kantin. Suasana di dalam kantin juga sepi. Tumben. Hanya terlihat satu-dua makhluk yang bernama manusia di sana. Selebihnya terlihat beberapa ekor makhluk berkaki empat atawa kucing. Biasanya juga satu-satunya tempat mangkal di kampus ini dipenuhi orang. Ramainya minta ampun.
"Fad...." Sepatah sapaan lembut menggugah saya dari pikiran yang mengambang. Saya toleh ke arah asal suara itu. Liar gerak bola mata bening saya menangkap sesosok makhluk manis lagi tersenyum manis, duduk santai di bangku panjang kantin.
"Eh... Kris, tumben ke sini?" sapa saya tergagap.
"Memangnya nggak boleh?"
Sejenak saya hanya mengumbar senyum padanya. Lalu bergegas saya melangkah, dan duduk di sampingnya.
"Boleh saja, Kris. Tapi...." Saya jawab sekenanya pertanyaannya dengan kalimat yang menggantung.
"Tapi apa?" Dia bertanya dengan raut wajah penasaran.
"Sungguh kamu nggak tahu?" jelas saya, menanyainya.
"He-eh." Dianggukkannya kepala keras sampai sebagian dari rambut legamnya yang sebahu menyentuh wajah saya.
"Apa kamu nggak minder ke tempat semacam ini? Bergaul, berkumpul bersama kami?"
"Apa maksudmu, Fad?!" Nanar pada bola matanya jelas memperlihatkan kemarahan.
Saya menunduk. Tidak berani menatap wajahnya. Sekilas ekor mata saya sempat menangkap bias cahaya yang terpancar dari matanya yang agak berkaca kini.
 

"Saya tahu apa yang ada dalam benakmu sekarang, Fadli!" tegasnya dengan nada suara getas. "Kamu khususnya, dan teman-teman umumnya, menganggap saya lain dari kalian. Benar begitu, kan?!"
Saya hanya diam, lama sekali, sampai akhirnya Kris bangkit dan berlalu begitu saja dari kantin ini.
"Kris...!" Saya menjerit parau memanggil namanya. Ada semilir penyesalan yang merayap membaluti hati atas kejadian tadi. Saya sungguh menyesal.
"Kris... tunggu... kamu belum mendengarkan penjelasan saya!" Sekali lagi saya menjerit memanggilnya. Namun dia telah hilang dari hadapan saya.
Saya merasa sangat bersalah telah menyinggung perasaannya. Sementara dalam keterpakuan saya di kantin ini, beberapa mahasiswa yang lagi sarapan di meja sebelah, juga pemilik kantin ini, memandang dengan terheran-heran. Terbengong.
Kris Suryani, begitulah nama gadis manis itu, seorang mahasiswi semester dua fakultas ekonomi, teman sekelas saya. Dia sekaligus mahasiswi teladan di kampus kami. Sebagai seorang gadis yang terbilang kaya-raya, tentulah dia dengan sendirinya telah berbeda dengan kami. Apalagi ditambah dengan otaknya yang brilian — atau kelebihan lain yang dimilikinya, jelaslah semakin menciptakan jarak perbedaan tersebut.
Dan di situlah biangnya, kami acapkali menilai dia tidak pantas bergaul dengan kami yang kere. Kami lalu sengaja menghindar, menjauhi, bahkan cenderung bersikap memusuhinya. Padahal sebenarnya dia adalah gadis yang bersahaja dan santun. Kesederhanaan selalu menyertai tindaknya, baik saat di kampus maupun saat di luar kampus.
KE RUMAH CINTA


"Kamu cemburu, Fad," kata Mama setelah sesaat saya ceritakan perihal Kris padanya.
"Cemburu? Hei, memangnya saya ini apanya, Ma?"
Lha, kok saya merasa kata Mama barusan....
"Nah, nah, lamunin dia lagi kan?" goda Mama.
"Ah, Mama ada-ada saja!" Saya pura-pura sewot.
"Tapi, Mama setuju kok," kata Mama lagi. "Habis, orangnya baik sih. Mana cakep lagi."
"Memang Mama pernah lihat Kris?"
Mama tersenyum. "Hm, belum sih. Tapi, Mama yakin dia pasti cantik karena kamu yang memilih...."
Saya mengibaskan Mama. "Ah, Mama! Sok tahu saja, nih!"
"Ya, sudah. Begini saja, Fad," Mama merengkuh pundak saya, dan membisiki sesuatu. "Mama kasih solusi. Sebentar malam kamu ke rumahnya saja. Minta maaf padanya, sekalian bermalam Minggu-an."
Saya membelalakkan mata. "Uh, Mama dimintai pendapat kok jawabnya yang nggak-nggak, sih?!"
Saya beranjak dari ruang makan dengan langkah gegas, meninggalkan Mama yang cekikikan kayak kuntilanak sehabis mempermainkan putranya. Ngasih saran kok yang....
Tapi, hei... solusi Mama boleh juga. Bukankah saya telah menyakiti hati gadis itu di kantin siang tadi? Mungkin Mama benar kalau seharusnya saya memang patut minta maaf dan bermalam Minggu....
What?! Bermalam Minggu?! Hei, saya kan bukan pacarnya? Punya hak apa saya bermalam Minggu dengan Kris Suryani yang berwajah secantik bidadari itu? Tidak, ah! Nanti saya dibilangin 'pungguk merindukan bulan' lagi! Tapi... kalau tidak minta maaf, bagaimana saya dapat menebus kesalahan saya padanya?
Tapi sudahlah. Lebih baik saya menuruti solusi 'spektakuler' yang disarankan Mama. Bagaimana tidak, setelah sekian lama tadi terombang-ambing dalam arus penyesalan, tiba-tiba Mama membuka jalan buntu di benak saya. Ah, sungguh beruntung hidup saya karena punya Mama gaul nan bijak.
Saya menghentikan langkah di bawah bingkai pintu ruang makan, membalik badan dan bertanya. "Mama kok tahu Si Kris?"
"O, itu?" bibir Mama mengoval. Mengeja 'O' tadi dengan nada tengil.
"He-eh," gumam saya perlahan, hampir-hampir tidak jelas di telinga saya sendiri.
"Tentu saja Mama tahu, Anak Manis." Sekali lagi Mama mengedipkan matanya. "Kris kan, putrinya Pak Rukmana Tedjakusuma, atasan Papamu di kantor."
"O, pantas Mama tahu." Giliran bibir saya yang mengoval.
"Ya, tahu dong!" Mama mengangkat dagunya pongah. "Kan kamu juga yang sering cerita? Heh, lupa ya?"
"Iya, iya. Mama sok tahu, deh," rutuk saya mencibir, menutupi kekikukan akibat ledekan Mama.
"Eh, Fad, jangan lupa ya, sebentar malam pakai parfum yang paling wangi. Bajunya yang paling bagus dan rapi, ya?" teriak Mama ketika langkah saya sudah terseret sampai di bawah bingkai pintu kamar. "Fad, kalau perlu Mama bantu setrikain baju kamu, ya?"
Sedetik saya hentikan langkah. Namun pada detik berikutnya saya melanjutkan langkah, dan pura-pura tidak mendengarkan gurauan Mama tadi. Terus saja masuk dalam kamar, dan menguncinya dari dalam. Di belakang daun pintu kamar, saya menengadah. Tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepala. Mama memang masih kolokan. Hei, barangkali pingin cepat menimang cucu!




KENCAN

"Astaga!"
Saya bergumam kaget. Jam dinding yang tergantung di dinding kiri kamar saya telah menunjukkan pukul tujuh malam.
"Sialan! Kenapa saya bisa sampai ketiduran begini? Mana belum mandi dan belum makan lagi!" gerutu saya.
Tergesa saya sambar handuk yang tergantung di cantelan belakang pintu kamar. Tanpa berbasa-basi lagi seperti biasa, bersiul dan bernyanyi-nyanyi kecil, saya langsung saja 'bar-bur-bar-bur'.
Beberapa menit kemudian, mandi dan dandan kilat selesailah sudah.
"Pa, Mama ke mana sih?" tanya saya pada Papa yang sedang duduk santai membaca koran di ruang tamu.
"Kan sedang arisan sama ibu-ibu karyawan kantor." Papa menjawab tanpa mengangkat mukanya. Kepalanya masih tenggelam di antara lebar lembar kertas koran.
Ah, pantas saja saya nggak dibangunin, habis Mama lagi pergi sih! Saya jangkau helm yang terletak di bawah meja ruang tamu.
"Pa, saya pakai sepeda motor, ya?" pinta saya.
"He-eh." Sekali lagi Papa menjawab tanpa mengangkat muka.
Bagai dikejar genderuwo, saya sambar juga kunci kontak sepeda motor yang terletak di samping rokok Papa. Dengan setengah berlari, saya keluar dari pekarangan. Menuju ke tempat biasa, dimana sepeda motor itu terparkir.
"Fad, Fadli... hati-hati, ya?" Papa masih sempat menasehati saya ketika sepeda motor tua ini saya hidupkan. Tapi kalinya ini kepalanya sudah nongol menengok ke arah saya.
Belum lagi saya keluar dari pekarangan rumah, Papa sudah teriak-teriak lagi.
"Eh, Fad! Kamu kan belum makan?"
Saya tancap gas dalam-dalam seraya berteriak. "Sebentar saja makannya, Pa! Dadah!"
Sekilas saya lihat Papa menggeleng-gelengkan kepalanya dengan keras. Selebihnya sepeda motor tua ini meraung-raung persis bebek yang lagi keinjak.
Dan karena mesinnya yang sudah payah, asap yang keluar dari knalpotnya persis dry-ice yang biasa dipakai dalam ngilustrasi asap atau halimun dalam show di panggung atau televisi. Tapi sayangnya dry-ice yang dihasilkan knlpot sepeda motor tua saya ini lain daripada yang lain. Kalau yang biasa kita lihat adalah putih-bersih, nah kalau sepeda motor tua saya ini dry-ice-nya hitam-legam. Tapi peduli amat, saya mesti buruan. Masa sih berkencan di rumah cewek jam dua belas malam, ih amit-amit jabang baby, deh! Bukan kenapa, mungkin sehabis kencan muka ini bisa bentol-benjol kena timpuk bogem mentah babenya! pikir saya geli.
Lha, sejak kapan saya kencan dengan Kris? Sejak kapan saya pacaran sama cewek manis itu? Sejak kapan saya merasa inilah first date....
Ah, ah! Saya kok jadi linglung dan bingung sendiri?! Ups! Ini juga karena Mama! Ini karena Mama ngebet pingin menimang cucu. Bah!
Sementara saya terombang dalam arus pikiran sendiri, saya mengerem sepeda motor ini mendadak. Traffic-light sedang menyala merah.
 

Uh, sial!
Bisa-bisa saya kemalaman baru dapat sampai ke rumah doi! umpat saya kesal. Dan, huh! Semua mata yang berseliweran di pinggir jalan telah terlanjur menatap saya yang tengah duduk gelisah di atas sepeda motor butut ini!
Seperti terhipnotis oleh sebuah sulap!
Aduh, mamamia! Malunya hati ini. Ini juga gara-gara ban sepeda motor yang sudah botak-plontos persis donat. Hasilnya ya, itu. Kalau ada pengereman mendadak, bunyinya nyaring seperti suara tikus yang kejepit perangkap jepit.
Saya pura-pura cuek. Memandang lurus ke depan. Beberapa orang di pinggir trotoar berbisik-bisik menanggapi sepeda motor butut saya ini. Mungkin mereka heran karena sepeda motor serongsok ini masih dapat diajak kompromi. Padahal seharusnya sudah dikiloin pada pemulung besi tua!
Saya masih ngedumel pada lampu yang belum berubah warna, ketika mendadak pendengaran saya menangkap jelas suara serupa bisik-bisik. Seorang ibu gembrot dengan anak gadisnya.
"Motor itu mungkin BBM-nya dari minyak tanah, ya? Kok asapnya rame banget!"
Saya tersinggung. Hendak mempelototi ibu gembrot tadi, tapi keburu lampu hijau sudah menyala. Saya segera tancap gas dalam-dalam, dan melaju dengan cepat lagi.
Huh! Enak saja dia bilang sepeda motor saya ini pakai BBM minyak tanah. Kalau tadi masih lama di sana, pasti deh si Gembrot itu bilang minyak pelumasnya bukan dari oli, tapi minyak kelapa! maki saya kesal.
***
***
GETAR CINTA

Tiba di kompleks perumahan mewah Panakkukang Mas, saya memperlambat laju sepeda motor ini. Mencari rumah Kris. Beberapa kali saya berputar-putar sekitar kompleks, sampai hampir berputus asa. Sebelumnya memang saya tidak pernah ke rumah Kris. Informasi yang saya dapat mengenai alamat rumah Kris misalnya, atau hal-hal yang berbau privacy, saya dapat dari Shinta, sahabat karibnya sekaligus sahabat saya sewaktu di SMA. Tentu saja tidak mudah mengorek keterangan dari gadis bertitel matre itu. Ada imbal balas jasa yang mesti saya penuhi agar data valid Kris dapat saya akses dengan mulus. Semangkuk bakso dan teh botol di kantin kampus akhirnya jadi pilihan yang mau tidak mau harus saya sodorkan sebagai imbal barter. Cingcailah!
Kita lanjut ke alur terkini.
Akhirnya saya temukan juga rumah yang saya tuju. Di atas bingkai pintu rumah yang bercat putih-bersih itu, terpampang sebuah papan nama yang bertuliskan nama 'Ir. Rukmana Tedjakusuma'.
Pasti ini! Tidak salah lagi!
Heh, bukan apa-apa sebenarnya. Saya sudah banyak terkibul oleh titel yang melekat di depan nama seseorang. Sewaktu mencari dosen saya suatu saat dulu, saya pernah terkecoh oleh titel serupa. Waktu itu saya mencari nama dosen saya yang bernama Ir. Rustam Amirullah. Namun entah, saya salah masuk gang, dan jauh dari kompleks dosen Tamalanrea — alamat yang saya tuju. Saya menemukan nama serupa nama dosen saya. Ir. Rustam, B.Sc. di kompleks yang salah saya sasari. Ketika saya dengan pedenya masuk ke rumah separo gubuk itu, barulah saya tersadar kalau titel yang melekat di depan dan belakang nama 'Rustam' itu bukan titel gelar disiplin ilmu. Tapi Ir. yang merupakan singkatan 'Ini rumah' dan B.Sc. yang merupakan singkatan 'Bekas Supir camat'!
Pufh! Asal!
"Hehehe... nggak salah kan, Dik!" tuturnya enteng ketika saya pangling. "Saya memang bekas supir camat! Dan, ini memang rumah saya!"

Iya, iya. Tapi sekalian saja Bapak pakai gelar MBA! Married by Accident! gerutuku ketika itu — tapi tentu saja dalam hati. Habis, sudah nyasar eh ketemu pula orang gokil begitu!
Kita lanjut ke alur terkini.
Ini rumah Ir. Rukmana Tedjakusuma. Insinyur beneran ayahnya Kris Suryani. Dan saya telah memasuki pekarangan rumahnya dengan dada yang berdebar. Tentu saja setelah memarkir si Butut sepeda motor bebek tua saya jauh-jauh dari pekarangan rumah bagus ini! Sori, bukan karena saya tidak menghargai jasa-jasa si Butut dari zaman baheula sampai sekarang — jelek-jelek begitu si Butut adalah veteran Perang Dunia Pertama, maksudnya motor bebek keluaran pertama! Bukan. Tapi sungguh dia tidak sebanding dengan gemerlap yang dipancarkan oleh rumah mewah ini yang tengah terparkir sebuah BMW keluaran terbaru. Sebenarnya si Butut juga itu dulunya BMW. Hihihi... Bebek Merah Warnanya sebelum ganti warna cat menjadi hijau!
Dan sekarang saya sudah di depan pintu rumahnya. Mematung dengan tangan kanan yang masih tergantung di udara dalam gaya hendak mengetuk. Waktu di pergelangan tangan kiri saya telah menunjukkan pukul delapan lebih limabelas menit. Saya kemalaman. Ini bukan kesan pertama yang baik. Ini bukan tanggapan yang baik dari kedua bokap-nyokapnya nanti. Tapi saya sudah berdiri di sini! Masakah saya harus mundur pulang?! Heh, jangan-jangan bila saya mundur pulang kesempatan untuk bertemu secara personal dengan dia tidak pernah akan datang lagi seumur hidup saya?!
Ups! Saya gamang! Ini pilihan tersulit dalam seumur hidup saya!
***



DI RUMAH CINTA


Saya masih berdiri terpaku. Saya ragu, jangan-jangan kehadiran saya dianggap mengganggu mereka. Hei, ini kan malam Minggu? Barangkali saya Kris lagi diapelin oleh cowok lain. Habis, mobil BMW yang terparkir di halaman rumah itu punya siapa? Mungkin pacarnya Si Kris. Kalau mobil Bokap-Nyokap dia kan pasti sudah masuk garasi. Sepertinya mobil si Jangkung....
Hm, itu memang mobil gebetan Kris....
Saya hela napas kuat-kuat untuk menghimpun keberanian. Huh, peduli amat Kris diapelin oleh siapa, selama 'janur kuning' belum berkibar, boleh dong saya berusaha menggaet hatinya? Semua manusia kan sama status dan derajatnya di mata Tuhan. Jadi, saya yang kere ini jangan mau kalah dengan anak konglomerat!
Mata saya menjangkau beberapa anyelir juga anggrek yang tertata rapi di depan serambi. Ada sebuah kolam kecil di tengah-tengah taman yang ditata apik ketika saya alihkan edaran mata saya ke tempat lain. Di tengah kolam itu sendiri terdapat sebuah pancuran air yang berbentuk patung putri duyung. Indah sekali. Segalanya tampak asri dan natural. Hm, siapapun yang merancang semua itu pastilah memiliki sentuhan rasa seni yang tinggi. Atau paling tidak, yang merancang semua itu pastilah salah satu arsitek terkemuka. Suatu saat saya pingin punya rumah dan taman seperti itu! pikir saya ngelantur. Heh, tentu saja kalau saya sudah jadi kaya!
Tok-tok-tok!
Tanpa sadar saya mengetuk pintu tiga kali!
Oups!
Sungguh, saya tidak benar-benar mau melakukan itu. Tapi entah kekuatan gaib dari mana yang menggerakkan tangan kanan saya hingga mendarat di daun pintu dari bahan kayu jati bagus tersebut.
Saya dengar ada langkah sandal yang terseret. Terlambat untuk menyesali tindakan saya itu. Namun saya jadi sedikit lega. Pasrah saja. Saya siap menanggung segala kekecewaan bila ternyata Si Kris memang lagi kencan sama seseorang — yang dalam pikiran saya tentu saja lebih baik segala-galanya dari saya.
"Cari siapa ya, Kak?" sapa kecil khas bocah melantun begitu daun pintu terkuak.
Saya masih nervous. "Eh, uh, bisa ketemu dengan Kris?"
"Oh, Mbak Kris? Mbak Kris-nya ada di dalam tuh!" ujarnya dengan mimik lucu. Bola matanya hitam bening, persis punya Kris. Rambutnya dikepang dua berpita pink.
"Boleh saya...." Kalimat saya terputus ketika sesosok yang sudah tidak asing lagi di mata saya keluar dari ruang dalam.
"Tika, yang datang siapa?" tanyanya pada gadis kecil yang dipanggil Tika tadi. "Suruh masuk dulu, deh."
Sedetik kemudian mata kami sudah bertumbukan. Mendadak tubuh saya seakan mengejang. Sungguh, saya terpana melihat sosok lampai yang terbungkus dalam gaun katun hitam-hitam itu. Tampak anggun sekali.
"Eh, Fadli...." sapa Kris dengan roman muka yang jelas menggambarkan keheranannya. Senyumnya tersungging secara spontan tanpa dibuat-buat.
"Ma-malam, Kris...."
"Eh, kok berdiri saja kayak patung?" celotehnya bergurau. "Mari masuk, duduk deh."
 


Saya masuk dalam langkah hati-hati. Dada saya masih menggemuruh. Asli dia cantik sekali malam ini!
"Mimpi apa saya semalam kamu datang malam ini?" sambungnya lagi, masih dihiasi senyum manis.
"Eh, uh, ng-nggak mimpi apa-apa...."
Oups! Saya ngelantur. Linglung. Tapi cepat-cepat saya bilang, "Eh, sori ya, Kris. Mungkin saya mengganggu kamu dengan kedatangan saya yang tanpa permisi ini."
"Oh, nggak-nggak! Justru saya senang, karena kamu bisa temenin saya. Soalnya Papi-Mami lagi ke kondangan," akunya ceria.
Saya terdiam dan tertunduk. Kembali mata saya hanya dapat bergerak bebas memandang seisi ruangan rumah Kris. Di dinding tergantung lukisan besar berbingkai emas sepasang suami-istri, yang pasti adalah Papi-Mami Kris. Juga di dinding-dinding sebelahnya tergantung lukisan reproduksi Monalisa karya Leonarda da Vinci, lukisan-lukisan para pelukis abad mediterania semacam Rembrandt, dan sebuah lukisan potret diri Van Gogh. Di samping sisi dinding kiri-kanan terletak dua-tiga guci besar. Entah asli, entah palsu. Yang pasti guci tersebut bergraver naga atau ular. Sangat indah. Keramik dan patung-patung porselin lain tersusun rapi di atas dan di dalam sebuah lemari kayu besar. Semuanya antik dan kuno. Keluarga Kris rupanya peminat dan pemerhati barang-barang yang bernilai seni. Paling tidak, mereka punya citarasa seni yang jempolan. Itu telah menunjukkan dari kalangan mana mereka berada.
***
JANGAN BEDAKAN AKU


Saya masih duduk seperti patung di sofa rumah Kris Suryani.
"Eh, Fad. Sori ya, mengenai kejadian siang tadi. Soalnya saya terlalu emosional sih!" Kris membuyarkan lamunan saya dengan permohonan maafnya.
"Justru, sayalah yang seharusnya minta maaf sama kamu, Kris!" sergah saya dengan nada bersalah. Saya jadi malu sendiri bila mengingat kejadian tadi siang di kantin kampus.
Sejenak Kris mengalihkan pembicaraan kami dengan memanggil Tika, adiknya.
"Tika, suruh Bik Sumi buatkan dua gelas minuman, ya? Eh, Fad, kamu mau minum apa?"
Saya risih. "Nggak usah, Kris...."
"Nggak apa-apa lagi." Kris tersenyum. "Masa sih tamunya dibiarkan kering."
"Apa saja, deh."
Kris mengaba pada Tika yang bersender di bahunya. "Kalau begitu, teh saja ya? Tik, bilangin ke Bik Sumi, seduhin dua gelas teh untuk Mbak, ya?"
Tika mengangguk lantas berlari ke ruang dalam.
Beberapa detik kami kembali membisu.
"Kris, mengenai kejadian siang...." Kris mengibaskan tangannya, sontak membungkam kalimat saya yang belum rampung.
"Sstt... sudahlah, Fad!" sahutnya sembari menempelkan jari telunjuk di bibir tipisnya. "Lupakanlah kejadian siang tadi, oke?"
Saya mengangguk. Lalu menunduk lagi. Saya hanya melirik sekilas ke arahnya.
Kris nampak menghela napas panjang.
"Fad, saya sadar, sebagai seorang gadis yang tumbuh di dalam keluarga yang berada, tentulah saya nggak terlepas dari segala kemewahan dan kemudahan fasilitas yang diberikan oleh orangtua saya." Kris mengungkap serupa curhat. Dan dia jeda tiga detik menelan ludahnya.
Saya turut menelan ludah.
Tiba-tiba ada rasa iba yang mengajuk hati saya di dalam sesal yang berkepanjangan.
Pembedaan yang telah kami ciptakan ternyata sangat menyiksanya.
Kami memang telah berdosa padanya!
 


"Itu nggak dapat saya pungkiri. Itulah kenyataan yang harus saya terima. Heh, sebenarnya bukan kenyataan ya? Tapi anugerah! Itu adalah anugerah yang bagi kebanyakan orang dinilai sebagai sesuatu hal yang menyenangkan. Mau ini, ada. Mau itu, tersedia. Wah, pokoknya glamor!" ungkapnya melanjutkan dengan wajah serius.
Saya masih takzim menyimak. Hanya sesekali melirik mimiknya yang agak mengguratkan kesedihan.
"Tapi saya sadar, semua materi itu hanyalah bersifat sementara. Nggak langgeng dan abadi. Yang pasti, nggak menjamin seseorang bisa berbahagia. Semua harta-benda itu adalah milik orangtua saya, yang didapat dari usaha dan kerja keras. Itu adalah rezeki kami dari Allah, Fad. Kapan saja materi itu dapat hilang jika Allah menghendaki-Nya. Jadi, kekayaan itu bagi saya merupakan anugerah yang, tentu saja patut kami syukuri. Bukannya malah sebaliknya. Menjadi media status dan strata pembeda manusia dengan manusia lainnya. Jadi, kami menyikapi keadaan mapan keluarga kami ini dengan biasa-biasa saja. Justru saya heran, kalianlah yang membedakan kami...."
Saya tercenung mendengarkan penjelasan Kris.
"Nah, jadi sekarang saya mohon, tolong kalian jangan membedakan saya lagi," pinta Kris penuh harap. "Karena pada prinsipnya, sesungguhnya sejak saya lahir dari rahim Mami atau bahkan kelak terkubur dalam tanah, saya nggak membawa bekal apa-apa selain amal kebajikan!"
Saya terpukau, dan sama sekali jauh dari prasangka saya yang dulu sehingga menciptakan jarak dengan gadis kaya tersebut.


KETIKA BAYANG CINTA MENARI


Saya masih duduk tepekur di sofa rumah Kris.
Kalimat-kalimatnya barusan menohok dada saya dalam ketersimaan. Dia memang bukan gadis biasa. Dia adalah segelintir di antara gadis biasa. Mungkin, mungkin dalam hidup saya tak akan pernah saya jumpai lagi gadis semenawan Kris. Dia memang gadis yang berpekerti baik!
"Saya simpatik...."
Oups! Nyaris saya tampar pipi saya sendiri. Saya kelepasan ngomong.
"Ada apa, Fad?" Kris sempat dengar. Dia bertanya.
Wajah saya memerah. "Oh, nggak apa-apa kok, Kris!" dusta saya.
"Oya, tadi sore saya telah bicara baik-baik dengan Papi-Mami. Mulai Senin besok, saya nggak mau diantar-jemput lagi sama Mas Agus. Saya akan pergi ke kampus sendiri. Pulang juga. Hm, enakan naik angkot ya? Sepertinya, nggak usah ngerepotin siapa-siapa. Lagian, kasihan Mas Agus-nya. Selain ngerepotin karena sudah menyita banyak waktunya, dia juga bakal susah dapat cewek. Kalau terus-terusan saya nebeng dia, jangan-jangan saya malah dianggap pacar Mas Agus. Cewek-cewek pada mundur kalau mau naksir dia. Padahal, saya kan sepupunya doang! Bukan pacarnya!" Kris tertawa. Matanya mendelik lucu.
"Ja-jadi... si Jangkung itu?!" Saya terlonjak kaget.
"Namanya, Agus Prawiranegara. Dia kakak misan saya, Fadli." Kris menjelaskan. "Jadi, bukan pacar saya. Hehehe. Kamu terkecoh juga, kan?"
"Oh, kirain. Mumpung...."
Kris mengernyitkan alisnya. "Mumpung apa, Fad?"
"Eh, uh, ng-nggak ada apa-apa, Kris!" Penyakit gumamam tanpa sadar saya kumat lagi! Rasa-rasanya saya ingin menampar pipi saya dengan sungguh-sungguh. "Oh, jadi si Jang... eh, Si Agus itu adalah kakak misan kamu, ya?"
"He-eh," angguk Kris mengiyakan. "Memangnya kenapa?"
Entah, hati saya jadi kacau tidak menentu. Jantung saya berdegup bagai beduk yang ditabuh bertalu-talu.
"Ka-kalau begitu... sa-saya masih...."
Saya tergagap. Antara bingung dan bego!
"Yang kalem dong bicaranya, Fad. Jangan gugup begitu. Hei, kamu nggak sedang dikejar utang, kan?" Kris mengurai kalimat gurau.
"Kris, sa-saya suka sama kamu!"
Bruukk!
Astaga!
Saya merasa seperti ada yang melompat keluar dari balik dada saya!
Entah kekuatan gaib dari mana yang mendorong bibir saya menggetarkan kalimat tadi! Rasanya saya lebih memilih mati di tempat saat ini juga! Ya, saat ini juga!
Kris menundukkan kepalanya. Dia terdiam lama. Lama sekali. Saya sekarang tidak berani memandang wajahnya meski hanya dalam satu lirikan!
Saya malu! Tidak pantas saya yang miskin ini mengucapkan kalimat suka itu padanya! Tidak pantas! Dia terlalu sempurna bagi saya. Terlalu sempurna!
Saya beranjak. Segera. Selekas mungkin. Saya memang tidak pantas berada di hadapannya kini! Sungguh, sungguh saya terlalu lancang mengungkapkan perasaan cinta padanya! Sungguh....
"Kris, maafkan saya! Saya terlalu lancang! Nggak pantas saya ucapkan kalimat itu tadi pada kamu!" tutur saya lunglai, melangkah keluar dengan persendian serasa ngilu.



Saya malu!
Saya beranjak meninggalkan rumah Kris.
Namun langkah saya terhenti pada tindak ketiga di serambi rumahnya kala dia menerobos keluar dari bingkai pintu.
"Saya juga cinta kamu, Fadli!" teriaknya. Berjalan mendekat ke arah saya.
Bruukk!
Kali ini ada yang menggemuruh di balik dada saya, dan sesaat kemudian saya serasa terbang tak menginjak tanah! Saya tidak percaya dengan pendengaran saya sendiri. Jiwa saya sudah mengambang ke awan-awan nan putih di langit. Terus melanglang di antara kumpulan gemintang yang tengah bersinar indah!
"Sungguhkah itu, Kris?!"
"He-eh." Angguk Kris yakin. "Sedari dulu, saya memang suka kamu, Fadli! Tapi, selalu ada jarak yang kamu ciptakan setiap saya hendak pedekate. Saya sempat kecewa, dan patah hati!"
Spontan saya rengkuh tubuh lampai itu ke dalam pelukan. Gadis itu tersenyum bahagia, merebahkan kepalanya di bahu saya.
Dalam suasana mesra, tiba-tiba kami dikejutkan oleh celoteh gadis kecil Tika, yang saat itu keluar mengantar minuman bersama Bik Sumi.
"Iiiih... Mbak Kris pacaran, Mbak Kris pacaran...." Tika melonjat kegirangan sambil bertepuk-tepuk tangan.
Tergesa kami melepaskan pelukan dengan rona wajah memerah. Dan pada detik berikutnya, tawa kami pun berderai. ©

TAMAT

Read More . . .

SEJARAH BUMI



Untuk melengkapi pengetahuan kita bersama tentang proses evolusi yg ramai didiskusikan dibanyak tempat, juga ada yg bertanya disini. Berikut adalah sejarah singkat dari bumi serta kehidupannya. Tentunya sejarah singkat dari bumi ini diperlukan sebagai awal untuk ndongeng tentang evolusi.
Untuk soal dimensi atau satuan waktu coba bandingkan usia Homo Floresiensis (…iensis ! jangan salah tulis) yg diperkirakan hidup 18 ribu tahun lalu dengan usia bumi yang diperkirakan 4,6  Milyar tahun). Homo floresiensis ini diketemukan di Gua Liang Bua tahun 2003 Flores, Indonesia. Dan barusan diumumkan sebagai mahluk hidup yg berbeda spesies dengan manusia saat ini.
Bayangkan Homo Floresiensis (manusia kerdil di Flores) ini baru berusia 18 000 tahun, sedangkan usia bumi 4 600 000 000 000 tahun !
  • Bagi yg suka mendalami science … bayangkan betapa lambatnya dan pelannya proses evolusi ini berjalan. Sebuah proses ‘ilusi waktu‘ yg tidak mudah diungkap dan diterima setiap orang begitu saja.
  • Bagi yg suka agama …. Tuhan menciptakan alam ini dengan sangat lama dan berhati-hati … Jadi kita perlu menjaga !
Evolusi adalah sebuah teori ilmiah tentang perkembangan mahluk hidup. Ketika ada yg bertanya apakah berarti manusia dari kera ? Mestinya langsung ngamuk-ngamuk.
:)“Blaik … saya mesti njawab gimana ? Emange nenek moyangku munyuk ?”
:D“Katanya sih nenek moyangku orang pelaut … wupst ! “:D
Untuk belajar tentang evolusi dari ilmu geologi lebih baik dimulai dari pengenalan jaman-jalan serta dimensi waktu geologi dulu ya.

Sejarah Bumi

Bumi tempat segenap makhluk hidup termasuk manusia telah terbentuk kira-kira 4 600 000 000 tahun lalu bersamaan dengan planet-planet lain yang membentuk tatasurya dengan matahari sebagai pusatnya.
Sejarah kehidupan di bumi baru dimulai sekitar 3.500.000.000 tahun lalu dengan munculnya micro-organisma sederhana yaitu bakteri dan ganggang. Kemudian pada 1.000.000.000 tahun lalu baru muncul organisme bersel banyak.
- :)“Lah dhe, trus 2 milyar tahun itu ngapain aja ?”
Pada sekitar 540.000.000 tahun lalu secara bertahap kehidupan yang lebih komplek mulai berevolusi …. (mm sik sik … sebaiknya aku sebut berubah dulu deh. Kalau denger kata evolusi nanti ada yg ngga stuju :).
Perkembangan perubahan tetumbuhan diawali oleh Pteridofita (tumbuhan paku), Gimnosperma (tumbuhan berujung) dan terakhir Angiosperma (tumbuhan berbunga).
Sedangkan perkembangan dan perubahan hewan dimulai dari invertebrata, ikan, amfibia, reptilia, burung dan terakhir mamalia, kemudian terakhir kali muncul manusia. ….. (wupst ! kebablasan ! Soale mesti ada yg maunya kesana kan ?)
Kalau dalam ilmu sejarah kita mengenal jaman-jaman dengan nama-nama khususnya. Misal Jaman Batu, Jaman Majapahit, Trus ada yang membagi lagi dengan Kala, Masa dan sebagainya. Dalam ilmu geologi juga mirip. Ada yg disebut “jaman“, “kala“, “periode” dan sebagainya.


Masa Arkeozoikum dan Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai masa Pra-Kambrium.
Nah sekarang apa saja yg dipercaya oleh ahli geologi, apa yg terjadi dengan mahluk hidup pada masa-masa itu.

Masa Arkeozoikum (4,5 – 2,5 milyar tahun lalu)
Arkeozpoikum artinya Masa Kehidupan Purba
Masa Arkeozoikum (Arkean) merupakan masa awal pembentukan batuan kerak bumi yang kemudian berkembang menjadi protokontinen. Batuan masa ini ditemukan di beberapa bagian dunia yang lazim disebut kraton/perisai benua.
Coba perhatikan, masa ini adalah masa pembentukan kerakbumi. Jadi kerakbumi terbentuk setelah pendinginan bagian tepi dari “balon bumi” (bakal calon bumi). Plate tectonic / Lempeng tektonik yang menyebabkan gempa itu terbentuk pada masa ini. Lingkungan hidup mas itu tentunya mirip dengan lingkungan disekitar mata-air panas.
Batuan tertua tercatat berumur kira-kira 3.800.000.000 tahun. Masa ini juga merupakan awal terbentuknya Indrosfer dan Atmosfer serta awal muncul kehidupan primitif di dalam samudera berupa mikro-organisma (bakteri dan ganggang). Fosil tertua yang telah ditemukan adalah fosil Stromatolit dan Cyanobacteria dengan umur kira-kira 3.500.000.000 tahun.

Masa Proterozoikum (2,5 milyar – 290 juta tahun lalu)
Proterozoikum artinya masa kehidupan awal.
Masa Proterozoikum merupakan awal terbentuknya hidrosfer dan atmosfer. Pada masa ini kehidupan mulai berkembang dari organisme bersel tunggal menjadi bersel banyak (enkaryotes dan prokaryotes).

Kalau istilah-istilah ini dipelajari di ilmu biologi, mestinya di SMP sudah diajari kan ? Enkaryotes ini bakal menjadi tumbuhan dan prokaryotes nantinya bakal menjadi binatang.
Menjelang akhir masa ini organisme lebih kompleks, jenis invertebrata bertubuh lunak seperti ubur-ubur, cacing dan koral mulai muncul di laut-laut dangkal, yang bukti-buktinya dijumpai sebagai fosil sejati pertama.
Masa Arkeozoikum dan Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai masa Pra-Kambrium.

Jaman Kambrium (590-500 juta tahun lalu)
Kambrium berasal dari kata “Cambria” nama latin untuk daerah Wales di Inggeris sana, dimana batuan berumur kambrium pertama kali dipelajari.
Banyak hewan invertebrata mulai muncul pada zaman Kambrium. Hampir seluruh kehidupan berada di lautan. Hewan zaman ini mempunyai kerangka luar dan cangkang sebagai pelindung.
Fosil yang umum dijumpai dan penyebarannya luas adalah, Alga, Cacing, Sepon, Koral, Moluska, Ekinodermata, Brakiopoda dan Artropoda (Trilobit).
Sebuah daratan yang disebut Gondwana (sebelumnya pannotia) merupakan cikal bakal Antartika, Afrika, India, Australia, sebagian Asia dan Amerika Selatan. Sedangkan Eropa, Amerika Utara, dan Tanah Hijau masih berupa benua-benua kecil yang terpisah.


Jaman Ordovisium (500 – 440 juta tahun lalu)
Zaman Ordovisium dicirikan oleh munculnya ikan tanpa rahang (hewan bertulang belakang paling tua) dan beberapa hewan bertulang belakang yang muncul pertama kali seperti Tetrakoral, Graptolit, Ekinoid (Landak Laut), Asteroid (Bintang Laut), Krinoid (Lili Laut) dan Bryozona.
Koral dan Alaga berkembang membentuk karang, dimana trilobit dan Brakiopoda mencari mangsa. Graptolit dan Trilobit melimpah, sedangkan Ekinodermata dan Brakiopoda mulai menyebar.
Meluapnya Samudra dari Zaman Es merupakan bagian peristiwa dari zaman ini. Gondwana dan benua-benua lainnya mulai menutup celah samudera yang berada di antaranya.


Jaman Silur (440 – 410 juta tahun lalu)
Zaman silur merupakan waktu peralihan kehidupan dari air ke darat. Tumbuhan darat mulai muncul pertama kalinya termasuk Pteridofita (tumbuhan paku). Sedangkan Kalajengking raksasa (Eurypterid) hidup berburu di dalam laut. Ikan berahang mulai muncul pada zaman ini dan
banyak ikan mempunyai perisai tulang sebagai pelindung.
Selama zaman Silur, deretan pegunungan mulai terbentuk melintasi Skandinavia, Skotlandia dan Pantai Amerika Utara


Jaman Devon (410-360 juta tahun lalu)
Zaman Devon merupakan zaman perkembangan besar-besaran jenis ikan dan tumbuhan darat. Ikan berahang dan ikan hiu semakin aktif sebagai pemangsa di dalam lautan. Serbuan ke daratan masih terus berlanjut selama zaman ini. Hewan Amfibi berkembang dan beranjak menuju daratan.
Tumbuhan darat semakin umum dan muncul serangga untuk pertama kalinya.
Samudera menyempit sementara, benua Gondwana menutupi Eropa, Amerika Utara dan Tanah Hijau (Green Land).


Jaman Karbon (360 – 290 juta tahun lalu)
Reptilia muncul pertama kalinya dan dapat meletakkan telurnya di luar air. Serangga raksasa muncul dan ampibi meningkat dalam jumlahnya.
Pohon pertama muncul, jamur Klab, tumbuhan ferm dan paku ekor kuda tumbuh di rawa-rawa pembentuk batubara.
Pada zaman ini benua-benua di muka bumi menyatu membentuk satu masa daratan yang disebut Pangea, mengalami perubahan lingkungan untuk berbagai bentuk kehidupan. Di belahan bumi utara, iklim tropis menghasilkan secara besar-besaran, rawa-rawa yang berisi dan sekarang tersimpan sebagai batubara.


Jaman Perm (290 -250 juta tahun lalu
“Perm” adalah nama sebuah propinsi tua di dekat pegunungan Ural, Rusia.
Reptilia meningkat dan serangga modern muncul, begitu juga tumbuhan konifer dan Grikgo primitif. Hewan Ampibi menjadi kurang begitu berperan. Zaman perm diakhiri dengan kepunahan micsa dalam skala besar, Tribolit, banyak koral dan ikan menjadi punah.

Benua Pangea bergabung bersama dan bergerak sebagai satu massa daratan, Lapisan es menutup Amerika Selatan, Antartika, Australia dan Afrika, membendung air dan menurunkan muka air laut. Iklim yang kering dengan kondisi gurun pasir mulai terbentuk di bagian utara bumi.

Jaman Trias (250-210 juta tahun lalu)
Gastropoda dan Bivalvia meningkat jumlahnya, sementara amonit menjadi umum. Dinosaurus dan reptilia laut berukuran besar mulai muncul pertama kalinya selama zaman ini. Reptilia menyerupai mamalia pemakan daging yang disebut Cynodont mulai berkembang. Mamalia pertamapun mulai muncul saat ini. Dan ada banyak jenis reptilia yang hidup di air, termasuk penyu dan kura-kura. Tumbuhan sikada mirip palem berkembang dan Konifer menyebar.
Benua Pangea bergerak ke utara dan gurun terbentuk. Lembaran es di bagian selatan mencair dan celah-celah mulai terbentuk di Pangea.









Jaman Jura (210-140 juta tahun lalu)

Pada zaman ini, Amonit dan Belemnit sangat umum. Reptilia meningkat jumlahnya. Dinosaurus menguasai daratan, Ichtiyosaurus berburu di dalam lautan dan Pterosaurus merajai angkasa. Banyak dinosaurus tumbuh dalam ukuran yang luar biasa. Burung sejati pertama (Archeopterya) berevolusi dan banyak jenis buaya berkembang.
Tumbuhan Konifer menjadi umum, sementara Bennefit dan Sequola melimpah pada waktu ini.
Pangea terpecah dimana Amerika Utara memisahkan diri dari Afrika sedangkan Amerika Selatan melepaskan diri dari Antartika dan Australia.
Jaman ini merupakan jaman yang paling menarik anak-anak setelah difilmkannya Jurrasic Park.

Jaman Kapur (140-65 juta tahun lalu)
Banyak dinosaurus raksasa dan reptilia terbang hidup pada zaman ini.Mamalia berari-ari muncul pertama kalinya. Pada akhir zaman ini Dinosaurus, Ichtiyosaurus, Pterosaurus, Plesiosaurus, Amonit dan Belemnit punah. Mamalia dan tumbuhan berbunga mulai berkembang menjadi banyak bentuk yang berlainan.
Iklim sedang mulai muncul. India terlepas jauh dari Afrika menuju Asia.

Jaman ini adalah jaman akhir dari kehidupan biantang-binatang raksasa.

Zaman Tersier (65 – 1,7 juta tahun lalu)
Pada zaman tersier terjadi perkembangan jenis kehidupan seperti munculnya primata dan burung tak bergigi berukuran besar yang menyerupai burung unta, sedangkan fauna laut sepert ikan, moluska dan echinodermata sangat mirip dengan fauna laut yang hidup sekarang. Tumbuhan berbunga pada zaman Tersier terus berevolusi menghasilkan banyak variasi tumbuhan, seperti semak belukar, tumbuhan merambat dan rumput.
Pada zaman Tersier – Kuarter, pemunculan dan kepunahan hewan dan tumbuhan saling berganti seiring dengan perubahan cuaca secara global

Zaman Kuarter (1,7 juta tahun lalu – sekarang)
Zaman Kuarter terdiri dari kala Plistosen dan Kala Holosen.
Kala Plistosen mulai sekitar 1,8 juta tahun yang lalu dan berakhir pada 10.000 tahun yang lalu. Kemudian diikuti oleh Kala Holosen yang berlangsung sampai sekarang.

Pada Kala Plistosen paling sedikit terjadi 5 kali jaman es (jaman glasial). Pada jaman glasial sebagian besar Eropa, Amerika utara dan Asia bagian utara ditutupi es, begitu pula Pegunungan Alpen, Pegunungan Cherpatia dan Pegunungan Himalaya
Di antara 4 jaman es ini terdapat jaman Intra Glasial, dimana iklim bumi lebih hangat. Manusia purba jawa (Homo erectus yang dulu disebut Pithecanthropus erectus) muncul pada Kala Plistosen. Manusia Modern yang mempunyai peradaban baru muncul pada Kala Holosen.
Flora dan fauna yang hidup pada Kala Plistosen sangat mirip dengan flora dan fauna yang hidup sekarang.

Perhatikan bumi terbentuk 4 milyar tahun lalu. Tetapi kehidupan baru muncul semilyar tahun lalu. Bahkan "manusia purba" adanya baru 2 juta tahun lalu .
Read More . . .

Thanks :)